TIPS MENGATUR KEUANGAN
Uang merupakan alat tukar zaman modern yang dapat digunakan untuk membayar jasa maupun barang. Terlepas dari fungsi utamanya, sejatinya uang merupakan kebutuhan hidup manusia modern jaman sekarang. Ada yang bilang uang itu ya rezeki, rezeki itu ya uang. Padahal konsep rezeki dan uang itu berbeda dimata penulis. Bagi penulis, uang merupakan salah satu dari bentuk rezeki. Rezeki banyak ragamnya dan juga bentuknya. Contoh rezeki adalah keluarga yang harmonis, teman yang baik, lingkungan yang baik, dan sehat jasmani rohani adalah segelintir nikmat Tuhan yang bisa kita katakan sebagai rezeki. Sehingga kita bisa menarik kesimpulan disini, bahwa rezeki adalah karunia Tuhan yang sangat luas tanpa batas, dan tentunya perlu diingat bahwa rezeki tiap orang beda-beda.
Dalam hal pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa, kita perlu melihat dalam prespektif luas, menurut teori Maslow tentang hierarchy of needs atau hierarki kebutuhan, kebutuhan manusia terbagi menjadi lima, yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan menginginkan rasa aman, kebutuhan menginginkan kasih sayang, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan mengaktualisasi diri. Berdasarkan teori tersebut sebaiknya dalam pengambilan keputusan dalam membelanjakan uang perlu diresapi apakah barang atau jasa yang akan kita beli ini benar-benar kita butuhkan atau hanya keinginan semata.
Berikut Tips Membagi Keuangan
1. Cek Status Kesehatan Keuangan
Mengkalkulasi berapa banyak utang yang dimiliki dan berapa banyak aset yang dimiliki, tentunya lebih aman jika jumlah aset lebih banyak dari pada utang, atau malah lebih aman jika memiliki aset tanpa utang.
2. Mencatat pengeluaran
Mencatat pengeluaran dapat dilakukan secara manual dengan menulis dibuku catatan, menggunakan aplikasi di playstore seperti moneylover, atau mencatat dengan excel, senyaman kamu bagaimana mencatatnya. Sebenarya mencatat pengeluaran kita ini dimaksudkan untuk menganalisa apakah kita sudah bijak dalam membelanjakan uang atau belum, kita juga bisa menganalisa dimana letak pos-pos pengeluaran yang sebenarnya tidak harus terjadi.
3. Menyiapkan dana darurat
Satu kali dana darurat bermakna jumlah pengeluaran dalam satu bulan. Dana darurat sangatlah penting, dana darurat ini bisa digunakan untuk kondisi-kondisi mendesak seperti harus ke rumah sakit, terkena bencana alam, terkena musibah, atau bahkan kehilangan pekerjaan. Dana darurat sendiri berbeda-beda, menurut mbak Ligwina (ceritanya pernah ikut seminarnya) untuk single siapkan dana darurat 4 kali pengeluaran, untuk yang sudah berkeluarga (belum ada momongan) tentu saja jumlah dana darurat akan lebih besar lagi. Dana darurat akan semakin banyak dengan semakin banyak anggota keluarga yang ada.
4. Investasi
Investasi adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan kita. Disini penulis membagi investasi menjadi dua, yaitu investasi dunia dan investasi akhirat. Sebagai seorang muslim tentunya salah satu yang menjadi prioritas dalam hal pengelolaan keuangan adalah investasi akhirat. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631).
Sedangkan untuk investasi dunia kita bisa menyimpan emas batang sebagai tabungan, memutar uang dengan membuat bisnis, investasi pada skill dan kemampuan dirisendiri, tujuannya adalah supaya diri kita mempunyai value yang tidak bisa dimiliki semua orang sehingga mereka akan menggunakan jasa atau kemampuan yang kita miliki, contohnya dokter hewan yang menempuh continuing education untuk meningkatkan kemampuan diagnosanya terhadap suatu penyakit tertentu, passive income seperti reksadana (bisa reksadana umum atau syari’ah sesuai keyakinan), saham (bisa saham umum atau syari’ah sesuai keyakinan), royalti buku, income iklan dari platform yang terafiliasi dengan adsense atau endorsment jika kamu memiliki jejaring yang luas.
5.Hidup sesuai kapasitas keuangan
Bersyukur dan hidup sesuai kapasitas bukanlah sesuatu hal yang memalukan. Membeli barang-barang mewah dan branded untuk menaikan status sosial kita dihadapan orang bukanlah suatu langkah yang bijak, karena sejatinya orang-orang yang ingin kita impress tidaklah terlalu peduli dengan itu semua. Perlu digaris bawahi kita tidak hidup berdasarkan komentar orang, jadi jadilah dirimu apa adanya. Gaya hidup sesuai kapasitas keuanganmu supaya tidak besar pasak daripada tiang. Berhutang bukanlah solusi dari masalah keuangan, berhutang hanya akan menambah masalah dimasa depan, harga diri, hubungan pertemanan atau persaudaraan bisa menjadi rusak hanya karena masalah hutang. Sebagai tambahan saran, kita bisa membeli barang-barang yang kita butuhkan disaat diskon atau promo, kita juga bisa mulai melirik barang-barang second hand yang masih layak dan bagus untuk digunakan kembali.
Terlepas dari seberapa banyak harta yang kamu miliki saat ini, tetaplah selalu bersyukur dengan nikmat Tuhan yang telah diberikan kepada kita, mempunyai banyak harta tidak menjamin kebahagian seseorang. Harta memang bukan segala-galanya tetapi agar kehidupan bisa selaras kita tetap membutuhkan harta yang diatur dengan perencanaan yang matang agar kelak dimasa tua kita, kita tidak menjadikan generasi penerus kita terbebani dengan masalah financial karena harus membiayai masa tua kita.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar